TERKINNI.COM – Pemerintah Korea Selatan menggandakan anggaran ruang angkasa dalam lima tahun dan investasikan 100 triliun won pada 2045.
Rencana tersebut termasuk mengembangkan mesin proyektil independen yang dapat terbang menuju bulan dalam lima tahun. Korea Selatan menargetkan rencana mendarat di bulan pada tahun 2035 dan Mars pada tahun 2045.
Rencana tersebut diumumkan beberapa bulan setelah Korea Selatan menjadi negara ke-10 di dunia yang mengamankan teknologi peluncuran ke antariksa bersama negara-negara lain termasuk AS, Rusia, dan Jepang. Diluncurkan pada bulan Juni, roket antariksa Korea Selatan pertama (Nuri) dikembangkan dengan biaya 2 triliun won ($1,49 miliar) selama 11 tahun. Korea Selatan menjadi negara ketujuh yang mengembangkan teknologi peluncuran ke antariksa yang dapat membawa satelit lebih besar dari 1 ton.
Berdasarkan keberhasilan ini, pemerintah bersiap untuk menjadi pemain global baru di luar angkasa dengan lebih memperkuat kerja sama publik-swasta.
Presiden Korea Selatan, Yoon Seok Yeol menekankan bahwa negara dengan visi luar angkasa dapat memimpin ekonomi global dan menyelesaikan masalah yang ditimbulkan oleh umat manusia di masa depan.
“Untuk menjadi salah satu dari lima kekuatan teknologi ruang angkasa teratas dunia, kami akan mengembangkan proyektil generasi mendatang yang lebih kuat daripada Nuri dan mencapai kemandirian teknologi pada bagian inti proyektil dan satelit.”
“Kami akan membangun sistem navigasi satelit Korea untuk mendukung industri baru seperti UAM dan kendaraan otonom,” “Untuk melakukan ini, kami akan menggandakan anggaran ruang angkasa kami dalam lima tahun dan kami akan memiliki setidaknya 100 triliun won investasi pada tahun 2045.”
Yoon Seok Yeol mengungkapkan enam arah kebijakannya yaitu jelajahi bulan dan Mars, melompat maju sebagai pembangkit tenaga teknologi luar angkasa, mendukung industri luar angkasa, membina SDM, mewujudkan keamanan luar angkasa dan memimpin kerja sama internasional.