TERKINNI.COM – Sobat Terkinni, ada yang nonton drama Reborn Rich? Karena kali ini kita akan membahas kejadian yang terjadi di drama tersebut yaitu krisis moneter 1997. Sebenarnya krisis moneter tidak hanya terjadi di Korea tetapi juga di seluruh dunia termasuk Indonesia. Saat itu terjadi inflasi, menurunnya nilai mata uang hingga bangkrutnya perusahaan-perusahaan. Meski sama-sama terdampak krisis moneter, Korea Selatan menjadi salah satu negara yang berhasil keluar dari lingkaran krisis moneter.
Diawali dengan menurunnya nilai mata uang Korea Selatan won terhadap dolar Amerika membuat perusahaan-perusahaan di Korea harus gulung tikar. Dengan banyaknya perusahaan yang bangkrut, jumlah pengangguran bertambah akibat dari PHK massal oleh perusahaan-perusahaan yang terdampak.
Salah satunya adalah kasus grup Hanbo yang bangkrut akibat obligasi yang tidak ada harganya sebesar 5 triliun 700 miliar won. Ditambah korupsi yang dilakukan oleh elit politik semakin memperparah keadaan. Karena banyaknya perusahaan yang bangkrut, dunia perbankan juga mengalami kesulitan karena investor asing yang tak lagi mau berinvestasi di Korea Selatan.
Hutang Korea yang terus bertambah membuat pemerintah Korea Selatan akhirnya meminta bantuan kepada IMF (International Monetary Fund) pada 21 November 1997. Dibawah pengawasan ketat IMF, Korea berhasil menghadapi kebangkrutan.
Tidak hanya itu, 3 Juta 500 ribu warga Korea bergotong royong untuk membayar hutang kepada IMF dengan mengumpulkan emas. Gerakan ini dilakukan agar krisis yang menimpa Korea cepat selesai.
Upaya yang dilakukan Korea untuk memperbaiki ekonomi negaranya adalah dengan memberantas korupsi yang dilakukan oleh para pejabat dan pengusaha, memberi bantuan kepada perusahaan untuk menggerakkan perindustrian, mengembangkan sumber daya manusia hingga mengubah orientasi perdagangan menjadi keluar atau mengekspor hasil produksi ke luar negeri.
Segala upaya yang dilakukan Korea berhasil membuat ekonomi negaranya menjadi lebih stabil. Bahkan pada tahun 2001, Korea telah membayar seluruh hutang mereka dan keluar dari kontrol IMF.